Banyak orang mengira bahwa darah rendah dan kurang darah adalah kondisi yang sama, padahal keduanya memiliki perbedaan signifikan, baik dari segi penyebab maupun gejalanya. Memahami perbedaan ini penting agar pengobatan yang diberikan tepat sasaran.
- Penyebab Darah Rendah (Hipotensi)
Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah dalam arteri lebih rendah dari normal, yaitu di bawah 90/60 mmHg. Tekanan darah yang rendah dapat menghambat aliran darah ke otak dan organ vital lainnya, sehingga menimbulkan gejala seperti pusing, lemas, tubuh terasa ringan, atau bahkan pingsan.
Beberapa penyebab umum dari darah rendah antara lain:
1. Dehidras
2. Kehamilan
3. Perdarahan
4. Diabetes
5. Gangguan tiroid
6. Infeksi berat
7. Efek samping dari obat-obatan tertentu - Penyebab Kurang Darah (Anemia)
Kurang darah atau anemia terjadi ketika kadar hemoglobin dalam tubuh berada di bawah angka normal. Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Nilai normal hemoglobin tergantung usia dan jenis kelamin:
1. Wanita dewasa: <12 g/dL
2. Ibu hamil: <11 g/dL
3. Pria dewasa: <13 g/dL
4. Anemia dapat disebabkan oleh:
5. Kekurangan zat besi
6. Kekurangan vitamin B12 atau asam folat
7. Perdarahan kronis
8. Kehamilan
9. Gangguan produksi sel darah merah
10. Penyakit ginjal kronis
Meskipun sering disamakan, darah rendah (hipotensi) dan kurang darah (anemia) merupakan dua kondisi yang berbeda. Darah rendah berkaitan dengan tekanan darah, sementara kurang darah berkaitan dengan kadar hemoglobin. Keduanya membutuhkan penanganan yang berbeda sesuai dengan penyebabnya. Jika mengalami gejala seperti lemas, pusing, atau sering pingsan, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Dan sebaiknya kamu juga memiliki asuransi kesehatan yang bisa melindungi kamu dan keluargamu.
Sumber : halodoc.com
