Saat ini dengan perkembangan zaman yang begitu pesat, anak-anak sudah memiliki akses komunikasi menggunakan internet dan berteman secara daring. Akibatnya pergaulan anak lebih tertutup dan sulit untuk diawasi oleh orang tua. Terutama ketika anak beranjak remaja hingga memasuki dewasa, orang tua bisa jadi tidak mengenal siapa teman anaknya, dengan siapa anaknya berinteraksi, dan apa yang dilakukan oleh anak di internet khususnya media sosial. Sehingga perlu ada hubungan yang saling terbuka antara orang tua dan anaknya.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua agar anak dapat lebih terbuka terhadap orang tuanya.
Sebuah hubungan akan semakin harmonis sesuai dengan interaksi yang dilakukan, begitu juga hubungan orang tua dengan anaknya. Meski orang tua sudah mengenal anaknya sejak lahir namun seiring dengan perkembangan anak ia bertemu dan berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Jika tidak diimbangi dengan interaksi oleh orang tua maka hubungan anak dan orang tua akan menjadi lebih renggang dan anak akan sulit untuk terbuka kepada orang tuanya. Dengan percakapan yang semakin sering maka akan meningkatkan kepercayaan anak kepada orang tua dan membuatnya tidak ragu untuk bersikap terbuka karena ia mengenal orang tuanya dengan baik. Percakapan dapat dimulai dari topik yang disukai oleh anak seperti hobi atau permainan kesukaannya.
Orang tua dapat lebih dahulu bersikap terbuka dengan anaknya. Bisa dimulai dari bercerita mengenai kegiatan selama satu hari kepada anak maka sang anak juga akan menceritakan apa yang ia lakukan selama satu hari tersebut.
Coba untuk dengarkan cerita anak secara lengkap terlebih dahulu, biarkan ia menyelesaikan ceritanya dan tidak langsung dipotong untuk memberi masukan. Sebagai orang tua tentu ingin yang terbaik untuk anaknya namun dari sudut pandang anak ia akan merasa lebih dihargai dan diperhatikan jika orang tua mendengarkan apa yang sedang ia bicarakan. Sebaliknya jika orang tua langsung menggurui anak karena apa yang diceritakan anak dirasa salah, maka diwaktu yang akan datang sang anak akan berpikir ulang untuk bercerita kepada orang tuanya karena ia tidak mau diceramahi atas ceritanya.
Jika anak sedang memiliki masalah, orang tua perlu memberikan pendapatnya tanpa mengatakan apa yang harus dilakukannya. Ciptakan percakapan dua arah dengan anak anda. Pendapat yang anda berikan mungkin akan sangat membantu mereka menyelesaikan masalah yang dihadapinya tetapi tetap bebaskan ia untuk memilih cara penyelesaian yang mereka inginkan.
Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan anak, orang tua perlahan harus mulai membebaskan anaknya untuk mengambil keputusan sendiri. Tentu tidak langsung dilepas begitu saja dan tetap diberikan pendampingan secara berkala. Hubungan anak dan orang tua yang terbuka akan menjadi sebuah lingkungan yang suportif bagi sang anak karena ia merasa memiliki seseorang yang menyayanginya yaitu orang tua.
Sumber: Bisnis.com