Menjaga Kesehatan
Suplemen yang Sering Dikonsumsi Tapi Berpotensi Bahaya
16 Apr 2025
Suplemen yang Sering Dikonsumsi Tapi Berpotensi Bahaya
16 Apr 2025

Banyak orang mengonsumsi suplemen vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh dan melengkapi kebutuhan nutrisi harian. Namun, tidak semua jenis suplemen aman dikonsumsi dalam jangka panjang. Beberapa jenis suplemen ternyata dapat menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan, khususnya kesehatan usus, yang memiliki peran penting dalam menjaga imunitas, keseimbangan hormon, dan tingkat energi. Berikut adalah tiga jenis suplemen yang menurut pakar naturopati perlu diwaspadai, serta alternatif yang lebih sehat.

  1. Multivitamin Sintetis
    Multivitamin sintetis mengandung senyawa buatan seperti retinyl palmitate dan pyridoxine hydrochloride yang kurang efektif diserap oleh tubuh. Konsumsi berlebihan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan iritasi pada lapisan usus, mengganggu keseimbangan bakteri baik (mikrobiota), serta memberikan beban tambahan pada fungsi hati. Alternatif yang dapat digunakan multivitamin berbasis makanan utuh (whole food-based) atau penuhi kebutuhan vitamin harian dari sumber alami seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

  2. Vitamin B12 Sintetis
    Vitamin B12 sangat penting untuk kesehatan saraf dan metabolisme energi. Namun, bentuk sintetisnya seperti cyanocobalamin mengandung senyawa sianida dalam jumlah kecil. Meskipun kadar tersebut dianggap aman, pada sebagian individu terutama penderita Irritable Bowel Syndrome (IBS)  senyawa ini dapat mengganggu proses detoksifikasi tubuh dan sulit diserap secara optimal. Alternatif yang dapat digunakan bentuk alami seperti methylcobalamin atau hydroxocobalamin, serta konsumsi makanan sumber B12 seperti ikan, telur, produk olahan susu, dan makanan fermentasi.

  3. Magnesium Stearat
    Magnesium stearat adalah zat tambahan (additive) yang umum digunakan dalam produksi tablet dan kapsul suplemen. Meski berfungsi sebagai pelicin untuk proses manufaktur, senyawa ini dapat menghambat penyerapan nutrisi tertentu dan merusak lapisan mukosa usus jika dikonsumsi secara rutin. Alternatif yang dapat digunakan adalah suplemen dengan label “bebas aditif” atau tanpa bahan tambahan seperti magnesium stearat, titanium dioksida, maupun pewarna buatan. Prioritaskan asupan nutrisi dari makanan alami dan berkonsultasilah dengan ahli gizi sebelum mengonsumsi suplemen tambahan.


Tidak semua suplemen vitamin memberikan manfaat yang diharapkan. Beberapa justru dapat menimbulkan efek samping negatif terhadap kesehatan usus dan metabolisme tubuh. Untuk mencegah dampak tersebut, konsumen disarankan untuk:

  1. Memilih suplemen berbahan alami dan tanpa aditif sintetis.
  2. Mengutamakan pemenuhan nutrisi dari makanan utuh.
  3. Berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis atau ahli gizi sebelum rutin mengonsumsi suplemen.

Tonton video selengkapnya mengenai vitamin yang tepat dari ahli kesehatan: