Merencanakan Masa Depan
Jangan Salah Kaprah! Ini Perbedaan Wafat Isa Almasih dan Kenaikan Isa Almasih
27 Mar 2024
Jangan Salah Kaprah! Ini Perbedaan Wafat Isa Almasih dan Kenaikan Isa Almasih
27 Mar 2024

Masih banyak yang keliru dalam memahami perbedaan wafatnyaIsa Almasih dan kenaikan Isa Almasih. Keduanya merupakan peristiwa penting khususnya dalam agama Kristen dan harus dipahami perbedaannya.

Kedua peristiwa tersebut terjadi secara berurutan, namun peristiwa dan peringatannya berbeda. Maka penting untuk memahami perbedaan makna dari kedua peristiwa tersebut serta bagaimana peringatan yang dilakukan umat Kristiani.


Memahami Wafatnya Isa Almasih dan Maknanya

Dilakukan setiap hari Jumat sebelum Hari Paskah, hari wafatnya Isa Almasih juga disebut dengan Jumat Agung. Istilah lain yang biasanya dipakai seperti Great Friday, Holy Friday, atau Good Friday.

Jumat Agung menjadi hari dimana umat Kristiani mengenang kisah sengsara penyaliban dan hari wafatnya Yesus Kristus. Jumat Agung juga menjadi salah satu bagian dari Tri Hari Suci perayaan Paskah umat Nasrani.

  1. Sejarah Peringatan Jumat Agung
    Peringatan Jumat Agung sudah dikenal sejak masa awal sejarah Kekristenan di dunia. Jumat Agung menjadi hari kesedihan, penebusan dosa, dan puasa yang dilakukan untuk mengenang pengorbanan Yesus.

    Jumat Agung masuk dalam kalender liturgi gereja yang masuk dalam Pekan Suci (1 pekan menjelang perayaan Paskah). Hari ini dipercaya sebagai hari suci dimana Yesus berkorban untuk menyelamatkan umat manusia.

    Sejak tahun 1953, Indonesia sudah menetapkan hari wafatnya Isa Almasih sebagai hari libur nasional. Hal ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden No. 24 tahun 1953 tentang Hari-Hari Libur.

  2. Ibadat Jumat Agung yang Dilakukan Umat Kristiani
    Dalam peringatan Jumat Agung atau wafatnya Isa Almasih, umat Kristiani di seluruh dunia melakukan ibadat. Ibadat ini terdiri dari tiga bagian, yaitu Ibadat Sabda, Ibadat Penghormatan, serta Ibadat Komuni Kudus.

    Terdapat perbedaan dalam perayaan Jumat Agung bagi beberapa komunitas Kristen. Namun makna dasarnya sama, yaitu mengenang pengorbanan dan wafatnya Isa Almasih.

    - Khusus bagi pemeluk agama Katolik, tidak dilakukan misa pada Jumat Agung dan hanya dilakukan penerimaan Komuni Kudus. Maka prosesi dilakukan dengan berdoa dalam bentuk sakramen suci.

    - Gereja akan mengadakan misa kudus, dan beberapa gereja bahkan mengadakan mengadakan jalan salib. 

    - Berpuasa di hari Jumat Agung atau mengurangi makan.

    - Jika Anda tidak menghadiri misa di gereja, tepat pada pukul 15.00, berhentilah untuk melakukan aktivitas apapun. Gunakan waktu untuk berdoa dan merenung kepada Tuhan.

    - Khusus bagi penganut Kristen Ortodoks, pantang mengonsumsi daging (termasuk susu dan telur).

    - Umat Kristen Ortodoks juga hadir dalam Ibadat pagi dimana dilakukan pembacaan Dua Belas Kisah Sengsara dari Injil, serta Ibadat Sore Pemakaman.

Pada intinya, prosesi yang dilakukan dalam peringatan Jumat Agung berbeda pada masing-masing golongan. Anda bisa mengikuti sesuai kepercayaan masing-masing dan gereja yang Anda jadikan sebagai panutan.

3. Makna Penyaliban dan Wafatnya Isa Almasih

Beberapa hal ini merupakan makna dari penyaliban yang dilakukan terhadap Yesus Kristus. Juga penting memahami dalamnya makna dari peringatan wafatnya Isa Almasih tersebut.

  1. Yesus disalib karena menjadi korban tuduhan dari kebencian dan permusuhan para pemimpin agama Yahudi. 

  2. Kisah penyaliban dan wafatnya Yesus adalah pengorbanan Yesus untuk menebus dosa-dosa manusia yang sudah menjadi rencana keselamatan oleh Allah.

  3. Dalam Injil, disebutkan bahwa kematian Yesus adalah pusat pernyataan atas kasih Allah yang sejati dan tidak terbatas.

  4. Kesengsaraan Yesus ketika disalib adalah wujud dari solidaritas Allah kepada manusia, agar manusia memperoleh kekuatan dan pengharapan.

  5. Penderitaan Yesus juga dimaknai sebagai acuan bagi umat Kristiani dalam memandang penderitaan hidup. 


Memahami Kenaikan Isa Almasih dan Maknanya

Berbeda dengan peringatan wafatnya Isa Almasih, kenaikan Isa Almasih adalah hari kenaikan Yesus ke surga. Peringatannya dilakukan pada 39 hari sesudah minggu Paskah atau hari ke-40 masa Paskah.

Karena biasanya jatuh di hari Kamis, maka kenaikan Isa Almasih ini kerap disebut dengan Kamis Kenaikan atau Kamis Kudus. Kenaikan Isa Almasih memiliki makna yang sangat dalam bagi umat Kristen dan Katolik.

Berikut ini adalah 4 makna kebangkitan Yesus berdasarkan tradisi dan teologi gereja:

  1. Kebangkitan Yesus Sebagai Tindakan Eskatologis
    Ciri eskatologis terletak pada kebangkitan itu sendiri dimana menyangkut Allah pada zaman akhir. Dalam hal ini, Yesus dibangkitkan di antara orang-orang yang sudah mati.

    Maka kebangkitan Yesus sendiri memiliki dua dimensi yang saling melengkapi. Yaitu antara Allah yang membangkitkan Yesus dan Yesus yang bertindak untuk kebangkitannya sendiri.

  2. Kebangkitan Yesus Sebagai Keselamatan
    Yesus merupakan yang sulung dari mereka yang telah meninggal, karena kebangkitan-Nya adalah awal dari kebangkitan semua orang yang mati. Inilah makna dari harapan akan keselamatan dalam diri Yesus.

  3. Kebangkitan Adalah Cara Baru Kehadiran Yesus
    Kebangkitan Yesus adalah momentum dimana Yesus hadir kembali di tengah murid-muridNya, manusia, dan seluruh dunia. Yesus telah mengatasi ruang dan waktu itu sendiri, sehingga akan selalu hadir.

  4. Kebangkitan Yesus Sebagai Peninggian
    Peninggian sendiri adalah makna dari pengenalan surgawi dan pelantikan Yesus ke dalam martabat dan kuasa Allah. Maka peristiwa kebangkitanNya adalah momen dimana Yesus masuk ke dalam kemuliaan Allah.

    Kemuliaan Allah ini dapat dipahami dan dilihat melalui iman maupun Gereja. Maka inilah peristiwa ketika Yesus menuju ke Surga, yaitu tempat Allah yang abadi.


Kesimpulan

Dengan memahami perbedaan wafatnyaIsa Almasih dan kenaikan Isa Almasih,Anda kini sudah mengetahui bahwa kedua peristiwa tersebut saling berhubungan. Maka beberapa hal yang dapat Anda pahami kedua peristiwa tersebut, yaitu:

  1. Peristiwa wafat dan kenaikan Isa Almasih terjadi secara berurutan dan memiliki makna tersendiri.
  2. Pemakanan atas peristiwa wafat dan kenaikan Isa Almasih dilakukan sebagai wujud kepercayaan bagi umat Kristen dan Katolik.

Prosesi perayaan dilakukan berdasarkan aliran kepercayaan masing-masing kelompok, namun memiliki makna dasar yang sama.