Merencanakan Masa Depan
Modus Penipuan dalam Asuransi dan Strategi Pencegahannya
28 Apr 2025
Modus Penipuan dalam Asuransi dan Strategi Pencegahannya
28 Apr 2025

Industri asuransi memiliki peran penting dalam memberikan perlindungan finansial bagi masyarakat. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa banyak kasus penipuan yang masih terjadi dengan mengatasnamakan bisnis asuransi. Tindakan ini tidak hanya merugikan perusahaan, tetapi juga merusak kepercayaan nasabah terhadap industri asuransi secara keseluruhan.

Berikut ini adalah beberapa modus penipuan yang umum dilakukan, beserta langkah pencegahan yang dapat diterapkan.

  1. Pemalsuan dan Manipulasi Data atau Dokumen
    Pelaku mengubah, menyembunyikan, atau memalsukan data nasabah seperti riwayat kesehatan, KTP, atau dokumen lainnya sehingga pelaku lolos dalam proses seleksi risiko (underwriting). Tindakan pemalsuan juga dapat dilakukan dalam hal melakukan klaim asuransi, dimana dokumen klaim yang diberikan maupun isi dokumen yang disampaikan kepada pihak perusahaan asuransi adalah tidak benar.
    Contoh: Menghapus informasi penyakit kronis atau memalsukan identitas untuk pengajuan klaim.

  2. Penyalahgunaan dan Pencairan Dana tanpa Izin
    Pelaku melakukan perubahan data nasabah untuk melakukan pencairan dana tanpa persetujuan dan sepengetahuan nasabah. Disaat yang sama pelaku juga memiliki potensi untuk melakukan pemalsuan data nasabah dalam rangka pencairan dana milik nasabah.
    Contoh: Pelaku memalsukan tanda tangan dan mengubah rekening tujuan pencairan.

  3. Penggelapan dan Penyelewengan Premi
    Pelaku menerima pembayaran premi, baik secara tunai maupun transfer, namun tidak menyetorkannya ke perusahaan.
    Contoh: Nasabah diminta membayar premi dengan melakukan transfer ke rekening pribadi pelaku.

  4. Penjualan Produk Tanpa Penjelasan yang Jelas (Mis-selling)
    Pelaku menawarkan produk asuransi tanpa menjelaskan manfaat, biaya, dan risiko secara transparan. Ini sering terjadi pada produk berbasis investasi seperti unit link.
    Contoh: Menjual unit link sebagai produk tabungan dengan imbal hasil pasti.

  5. Penyamaran sebagai Agen atau Perusahaan Resmi
    Pelaku menyamar sebagai agen atau broker resmi dari perusahaan asuransi, baik melalui telepon, email, maupun media sosial, dan menawarkan produk palsu kepada nasabah.
    Contoh: Penawaran asuransi via WhatsApp dari akun yang menyerupai perusahaan resmi.

  6. Penipuan Melalui Informasi Palsu
    Pelaku menyebarkan brosur, flyer, pesan berisi penawaran palsu dan produk asuransi palsu dengan dalih dari perusahaan asuransi untuk meyakinkan nasabah membeli produk atau program yang ditawarkan.
    Contoh: Nasabah menerima email yang tampak resmi berlogo perusahaan asuransi, berisi penawaran produk dan nomor rekening pembayaran yang ternyata milik pelaku, bukan perusahaan asuransi.

Melihat banyaknya modus yang dapat digunakan oleh pelaku dalam melakukan tindakan yang merugikan nasabah, maka untuk meminimalkan risiko terjadinya penipuan di industri asuransi, perlu dilakukan langkah-langkah konkret dalam mencegah kerugian yang lebih luas, baik bagi perusahaan asuransi maupun nasabah. Pencegahan tidak hanya bertumpu pada sistem pengawasan internal di perusahaan asuransi, tetapi juga pada edukasi dan kolaborasi yang berkelanjutan baik kepada tenaga pemasar maupun nasabah.

Berikut adalah beberapa strategi efektif yang dapat diterapkan guna meminimalisasi risiko penipuan dengan mengatasnamakan asuransi BNI Life:

  1. Selalu Cek Legalitas Tenaga Pemasar
    Dalam menjalankan tugas, tenaga pemasar kami selalu dilengkapi Tanda Pengenal atau ID card dari BNI LIFE dan memiliki lisensi AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia).

  2. Tenaga Pemasar Ditempatkan Dikantor-Kantor Cabang BNI
    Tenaga pemasar kami dapat ditemui dikantor-kantor cabang BNI terdekat.

  3. Pastikan Tenaga Pemasar BNI Life Masih Aktif
    Dalam hal memastikan apakah tenaga pemasar BNI Life masih berstatus aktif kamu dapat mengakses website resmi BNI Life di www.bni-life.co.id → KONTAK → Tenaga Pemasar.

  4. Mengenal Produk yang Dipilih
    BNI Life menyediakan BROSUR ELEKTRONIK secara online yang dapat diakses melalui bnilife-products.id. jika memerlukan konsultasi lebih lanjut dalam memahami produk kami, dapat menghubungi contact center BNI Life di 1-500-045.

  5. Jangan Tanda Tangani Formulir Kosong
    Jangan pernah menandatangani dokumen maupun formulir apapun dalam keadaan kosong.

  6. SPAJ Resmi dengan Logo BNI 
    Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) yang resmi harus memiliki logo BNI Life.

  7. Isi Data dengan Benar
    Pastikan kamu sendiri yang melakukan pengisian data SPAJ secara langsung dan memberikan isi data diri dengan benar serta lengkap sesuai dengan KTP serta dokumen resmi yang kamu miliki, termasuk nomor telepon yang aktif dan dapat dihubungi. Hindari tergoda untuk memberikan informasi yang tidak sesuai, khususnya terkait kondisi kesehatan demi mempermudah proses penerimaan. Aksi tidak jujur akan berpotensi klaim ditolak karena perusahaan asuransi merasa tidak ada itikad baik atau UTMOST GOOD FAITH. 

  8. Membaca Kembali dan Menyerahkan Formulir
    Periksa ulang semua data yang kamu isi apakah sudah benar dan lengkap sebelum diserahkan kepada tenaga pemasar.

  9. Periksa Ulang Data & Informasi yang Telah Diisi
    Jika kamu menerima SPAJ secara online, baca kembali semua data dan informasi yang telah terisi sebelum menyetujuinya, kamu juga bisa meminta salinan SPAJ untuk mempelajarinya kembali.

  10. TIDAK Melakukan Pembayaran Tunai atau Transfer ke Rekening Pribadi
    Jangan membayar premi ke rekening pribadi tenaga pemasar atau menitipkan pembayaran premi secara tunai kepada tenaga pemasar. Seluruh pembayaran premi hanya ditujukan ke nomor rekening virtual account resmi atas nama PT BNI Life Insurance dan pastikan nilai pembayaran sesuai yang tertera dalam SPAJ.

  11. Menerima Polis dalam 14 Hari Kerja
    Setelah permohonan kamu disetujui, polis akan dikirimkan dalam waktu 14 hari kerja. Pastikan untuk memeriksa dan membaca seluruh isi polis apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam SPAJ. Untuk produk dan nilai tertentu, kamu juga akan menerima notifikasi, kode OTP, serta welcoming call dari BNI Life sebagai bagian dari proses verifikasi dan konfirmasi. Simpan polis kamu dengan baik, karena dokumen ini merupakan surat berharga yang akan dibutuhkan saat melakukan surrender atau pengajuan klaim.

Modus penipuan oleh pelaku dapat berdampak besar terhadap kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, pengawasan yang ketat, edukasi nasabah, dan sistem pengendalian internal yang transparan sangat penting untuk mencegah dan memberantas kecurangan tersebut. Kolaborasi antara perusahaan, regulator, dan masyarakat menjadi kunci dalam membangun ekosistem asuransi yang sehat dan berintegritas.