Lever pada manusia mempunyai fungsi yang penting. Organ hati dapat menyaring hal berbahaya dari darah, menyimpan bahan bakar dan membuat cairan yang merupakan empedu. Kesehatan organ dilihat dari gaya hidup seseorang. Gaya hidup yang sehat dapat mencegah penyakit untuk datang. Berikut adalah gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan lever

1.   Hindari Alkohol

Minum alkohol terlalu banyak dapat menyebabkan jaringan parut atau sirosis. Walaupun hati memiliki kemampuan untuk tumbuh, namun dalan jaringan perut tidak akan pulih. Jaringan perut dapat menghalangi darah dan memperlambat kemampuan hati dalam memproses nutrisi, hormon dan racun.

2.  Makanan yang Sehat

Melindungi hati dapat dengan mengonsumsi makanan yang sehat. Makanan dengan penuh serat dan protein tanpa lemak seperti makanan laut dan unggas tanpa kulit. Konsumsi banyak air untuk mencegah dehidrasi dapat membantu hati berfungsi lebih baik.

3.  Detoks Secara Teratur

Cara detoks sedeharna seperti lemon dan air dapat membuat tubuh untuk detoks hati dan menghilangkan racun dari tubuh. Minum di pagi hari dan mengonsumsi air hangat, selain merawat hati, dapat merawat gigi untuk lebih kuat. 

4.  Hindari Racun

Racun dapat membuat sel-sel hati terluka, dengan tidak bersentuhan langsung dengan racun dari produk pembersih dan aerosol, insektisida, bahan kimia dan aditif dapat mengurangi sel racun masuk ke tubuh. Dalam  menggunakan aerosol, pastikan ruangan berventilasi dan tetap memakai masker

5.  Perhatikan berat badan

"Memiliki obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), suatu kondisi di mana kelebihan lemak menumpuk di hati Anda," kata Jafri.  Hal ini dapat menyebabkan kerusakan hati dan peradangan, yang dapat mempengaruhi kemampuan hati Anda untuk berfungsi. Mempertahankan berat badan yang sehat penting untuk banyak aspek kesehatan secara keseluruhan. “Selain menurunkan risiko penyakit jantung, strok, diabetes, dan tekanan darah tinggi, juga dapat menurunkan risiko berbagai jenis kanker," jelas Harvard T.H. Chan School of Public Health.

Sumber : republika.co.id