Menjaga Kesehatan
Inilah Cara Menghindari Toxic Positivity Agar Hidup Semakin Damai
07 Jun 2024
Inilah Cara Menghindari Toxic Positivity Agar Hidup Semakin Damai
07 Jun 2024

Ada satu istilah yang sering ditemukan terlebih di media sosial pada saat ini, yaitu toxic positivity. Meskipun ramai diperbincangkan, namun masih banyak yang memiliki persepsi salah tentang istilah yang satu ini. Untuk memahami lebih jauh mengenai toxic positivity, mari perhatikan penjelasan singkat berikut!


Pengertian Toxic Positivity

Secara singkat, toxic positivity adalah istilah dalam dunia psikologi yang dapat diartikan sebagai suatu strategi seseorang dalam menghadapi permasalahan yang terjadi sehingga mereka selalu berpikir positif. Secara sekilas, tidak ada yang salah mengenai hal ini, akan tetapi ada beberapa saat ketika pemikiran seperti ini justru merugikan orang lain.

Sebagai contohnya, ada seseorang yang mempunyai masalah berat dan ketika dia memiliki pemikiran ini, maka dia berusaha untuk menghindar dari permasalahan tersebut. Dengan melarikan diri dari masalah, maka hal itu justru akan mendatangkan banyak kerugian bagi dirinya dan orang lain.

Tidak hanya itu saja, namun ketika ada teman atau kerabat yang sedang menceritakan masalah mereka, ada kalanya seseorang justru menanggapi curahan hati mereka dengan buruk. Mereka menyuruh kerabat atau teman tersebut agar selalu bersikap positif dan berhenti merasa sedih tanpa mendengarkan perasaan temannya. 

Oleh sebab itu, pemikiran yang positif dapat berubah menjadi toxic atau buruk jika dilakukan secara berlebihan. Tidak hanya itu saja, namun jika dibiarkan terlalu lama maka kebiasaan buruk ini bisa membuat individu terpengaruh kondisi psikis yang dimilikinya atau bisa merusak hubungan persahabatan dengan orang lain.

Cara Agar Terhindar dari Toxic Positivity

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar Anda dapat terhindar dari pemikiran atau perilaku toxic positivity. Berikut adalah beberapa cara terbaik yang mampu membantu Anda agar tidak terjebak dalam pemikiran yang satu ini:

  1. Memahami Masalah Terlebih Dahulu
    Cara pertama yang wajib dilakukan adalah dengan memahami pokok permasalahan terlebih dahulu. Ketika Anda mengalami masalah, maka Anda dapat memikirkan mengenai apa yang menyebabkan Anda merasa stres, ketakutan, hingga merasa cemas. 

    Penting untuk memahami masalah tersebut sehingga setelah Anda berhasil mengidentifikasinya, maka Anda dapat segera menemukan cara untuk mengelola perasaan yang dimiliki. Sementara itu, ketika teman atau orang lain mempercayai Anda untuk mendengarkan keluh kesah mereka, maka Anda juga harus memahami permasalahan mereka.

  2. Menjadi Pendengar yang Ideal
    Terkadang, teman yang mencurahkan isi hatinya tidak memerlukan orang lain untuk memberikan solusi atas permasalahannya. Untuk itu, maka Anda harus mampu mendengarkan apa yang diucapkan oleh teman Anda hingga selesai.

    Usahakan untuk mendengarkan ucapan teman Anda dengan fokus dan penuh saksama. Dengan begitu, teman Anda pun akan merasa dihargai dan dapat mempercayai Anda untuk mengerti perasaannya yang sedang dirasakan.

  3. Jangan Menggurui
    Salah satu sikap toxic positivity yang paling umum terjadi dan dimiliki oleh banyak orang adalah kebiasaan untuk menggurui. Ketika ada seseorang yang berkeluh kesah, mereka berpikir bahwa orang tersebut termasuk dalam pihak yang mempunyai masalah sehingga mereka pun memberikan petuah atau nasihat yang menggurui.

    Meskipun hal ini tidak sepenuhnya salah, akan tetapi kebiasaan menggurui ini dapat memicu masalah baru terlebih jika teman tersebut tidak senang untuk dinasihati. Apabila Anda memang ingin memberikan nasihat, maka usahakan untuk menggunakan kalimat yang penuh empati dan tidak menyudutkan teman Anda agar mereka tidak merasa diremehkan.

  4. Menjadi Seseorang yang Realistis
    Ketika Anda mempunyai masalah yang baru, maka Anda harus memahami bahwa tidak ada salahnya untuk merasa ketakutan ketika menemui hal yang selama ini tidak pernah Anda alami. Orang dengan pemikiran toxic positivity akan menyangkal perasaan tersebut dan menganggap bahwa tidak perlu ada yang harus ditakutkan.

    Akan tetapi, alangkah lebih baik jika Anda menanamkan pemikiran baru yang lebih realistis. Perasaan negatif tidak semuanya bersifat buruk, dan Anda juga dapat meyakinkan diri sendiri bahwa tidak apa untuk tidak merasa selalu bahagia terlebih ketika berhadapan dengan situasi yang jauh dari harapan.

  5. Memakai Akun Media Sosial dengan Bijak
    Banyak pihak yang tidak menyadari bahwa platform media sosial menjadi salah satu hal yang membuat banyak orang memiliki toxic positivity. Sebab, beberapa orang ingin tampil dengan sempurna di hadapan orang lain sehingga mereka pun berubah dan memakai akun media sosialnya dengan buruk.

    Untuk itu, ada baiknya apabila Anda mengubah kebiasaan buruk dengan memakai akun media sosial yang lebih jarang. Anda dapat mengalihkan waktu tersebut dengan berkumpul bersama dengan teman dekat, menonton film, atau melakukan aktivitas yang lain.

  6. Jangan Membandingkan Masalah
    Tips terakhir yang wajib untuk diperhatikan yaitu Anda tidak boleh membandingkan masalah yang dimiliki oleh diri sendiri dengan orang lain. Hal ini tidak akan membuat permasalahan menjadi berkurang, namun justru dapat membuat Anda merasa semakin terpuruk.


Bisa disimpulkan bahwa toxic positivity adalah pemikiran orang-orang yang menganggap semuanya harus dihadapi dengan positif. Ada beberapa langkah untuk terhindar dari pemikiran ini, seperti:

  1. Tidak membandingkan masalah
  2. Menggunakan media sosial dengan lebih bijaksana
  3. Bersifat realistis
  4. Tidak menggurui
  5. Menjadi pendengar yang baik
  6. Memahami masalah

Itulah beberapa informasi terkait toxic positivity yang bisa membantu Anda agar terhindar dari pemikiran yang menjebak ini. Meskipun tidak ada salahnya untuk selalu mempunyai pemikiran yang positif, namun bersikap realistis juga termasuk hal yang krusial.