Merencanakan Masa Depan
Apa Itu Hari Raya Kuningan? Arti beserta Sejarahnya
06 Mar 2024
Apa Itu Hari Raya Kuningan? Arti beserta Sejarahnya
06 Mar 2024

Hari Kuningan termasuk hari raya dalam agama Hindu yang mungkin masih belum terdengar familiar bagi sebagian orang. Mungkin sebagian pembaca artikel ini belum pernah mendengarnya, karena mereka hanya tahu Hari Raya Nyepi saja. Waktu perayaan hari ini tidak jauh dari perayaan Hari Galungan.

Bahkan, sejarahnya pun bisa dibilang cukup panjang dan sampai tahun ini masih sering dirayakan dengan sesama umat Hindu lainnya. Selain orang-orang beragama Hindu, orang-orang awam pun boleh untuk mencari tahu tentang sejarah hari raya ini, untuk menambah wawasan dalam hidupnya. Untuk itu, sejarahnya akan kami bagikan di sini!


Mengenal Apa Itu Hari Kuningan


Orang-orang mungkin berpikir semua hari raya dalam agama Hindu dapat dilakukan secara bersamaan di berbagai negara, tapi sebenarnya hal ini tidak sepenuhnya benar. Arti istilah kuningan pada hari raya ini sendiri adalah meningkatkan kualitas spiritual yang berhasil terwujudkan, dan kemakmuran yang berhasil diraih oleh setiap umat Hindu dengan introspeksi diri yang dilakukannya.

Jadi, ada banyak orang Hindu yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mengingat besarnya anugerah Tuhan yang telah menjauhkan alam semesta dan melindunginya dari mara bahaya. Seperti pernyataan kami sebelumnya, waktu perayaan hari ini tidak jauh berbeda dengan perayaan Galungan.


Sejarah Perayaan Hari Kuningan Sampai Saat Ini


Tidak ada banyak kegiatan perayaan untuk merayakan hari suci ini, karena biasanya orang-orang beragama Hindu menghabiskan waktu bahagia ini dengan mengerjakan kegiatan-kegiatan sederhana. Sebab, hari untuk memohon kemakmuran ini bisa dianggap sebagai momen terbaik bagi orang yang merayakannya untuk mengantar para dewa kembali ke surga.

Mungkin Anda dan pembaca lainnya belum tahu bahwa sebenarnya hari raya Hindu ini baru terjadi sejak ribuan tahun yang lalu. Jadi, dapat dipastikan bahwa sejarahnya cukup panjang serta menyimpan banyak kisah menarik. Pembahasan lebih jelasnya, simak sejarah lengkapnya berikut ini:

  1. Perang yang Terjadi di Masa Bhatara Indah serta Mayadenawa
    Perang yang terjadi pada masa Bhatara Indah dan Mayadenawa adalah awal mula dari dirayakannya hari kemakmuran ini. Sangat berbeda dari Bhatara Indah yang melambangkan sebuah kebenaran dan kebaikan, sementara untuk Dewa Mayadenawa lebih melambangkan kejahatan. Perang antara kedua dewa tersebut berlangsung cukup lama, dan akhirnya Bhatara Indah menjadi pemenangnya.

    Maka dari itu, hari raya dalam agama Hindu ini sering dianggap sebagai momen perayaan keberhasilan yang sesuai dengan kemenangan Bhatara Indah pada masanya tersebut. Sejak saat itu, orang-orang beragama Hindu mulai merayakannya untuk mengantar para leluhur serta dewa kembali ke surga.

  2. Perayaannya Setelah Tahun 882 Masehi
    Setelah Bhatara Indah memenangkan perang melawan Mayadenawa, orang-orang Hindu akhirnya memutuskan untuk merayakan hari penuh suci tersebut setiap 6 bulan sekali. Lebih tepatnya, orang-orang Hindu merayakannya setiap 210 hari dalam satu tahun. Tahun pertama dirayakannya hari suci ini adalah tahun 882 Masehi.

    Kegiatan yang akan dilakukan untuk merayakan hari ini tergolong sederhana. Sebab, dalam agama Hindu hari raya ini lebih bertujuan untuk memohon maupun berdoa atas umur yang panjang, kehidupan sentosa, serta doa-doa seperti ini lainnya. Jadi, orang-orang beragama Hindu tidak perlu merayakannya dengan kegiatan-kegiatan mewah dan ramai.

    Sesuai dengan namanya, sesajen yang dibutuhkan pada perayaan hari ini akan berwarna kuning. Kenapa nasi pada sesajen tersebut harus berwarna kuning? Karena warna kuning tersebut dapat menggambarkan rasa terima kasih yang ditujukan pada Hyang Widhi Wasa atas kemakmuran yang telah diberikan selama ini.


Perayaan Hari Kuningan yang Paling Umum


Jumlah orang yang penasaran dengan jenis-jenis kegiatan yang bisa dilakukan selama merayakan Hari Kuningan juga cukup banyak. Jadi, di sini kami juga akan membagikan informasi mengenai hal tersebut. Ini adalah berbagai jenis kegiatan yang boleh dilakukan oleh semua umat Hindu untuk merayakan Hari Kuningan bersama dengan keluarganya:

  1. Membuat Sesajen
    Pada beberapa paragraf sebelumnya kami sudah menyampaikan bahwa Hari Kuningan akan dirayakan dengan menyiapkan sesajen yang berisi nasi kuning. Namun, di sini kami akan menjelaskan secara lebih lengkap tentang tujuan sesajen tersebut. Sesajen ini disiapkan untuk dipersembahkan ke tempat pemujaan dan isinya bukan hanya nasi kuning saja.

    Selain nasi kuning, ada canang meraka dan canang burat wangi. Sementara bagian bawah atau alas sesajen tersebut akan menggunakan janur yang alami. Jadi, sesajen ini harus dibuat sesuai aturan dalam agama Hindu.

  2. Membuat Dapetan
    Tidak hanya membuat sesajen saja yang bisa dilakukan oleh orang-orang Hindu untuk merayakan hari raya ini, tapi dapetan juga bisa dibuatnya selama hari suci tersebut. Isi dari dapetan berbeda dengan isi sesajen yakni sesayut prayascita, daging bebek, dan nasi kuning. Jadi, persamaannya hanya terletak pada nasi kuning yang mencakup di dalamnya.

    Kemudian, umat Hindu juga bisa membuat tebog berisi telur dadar, ikan laut, dan nasi kuning juga, lalu ditambahkan dengan wayang yang terbuat dari mentimun. Setelah tebog berhasil dibuat, Anda bisa memakai taledan untuk dijadikan sebagai alasnya. Namun, jika Anda merasa tidak mampu untuk membuat tebog, maka ganti dengan piring biasa saja.



Kesimpulan


Sejarah Hari Kuningan sudah ada sejak 1200 tahun yang lalu atau tepatnya pada tahun 882 Masehi. Ada banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan untuk merayakan hari istimewa dalam agama Hindu ini seperti membuat sesajen dan dapetan. Hal yang pasti adalah biasanya hari raya ini dilalui dengan kegiatan-kegiatan yang sederhana.