Menjaga Kesehatan
Panduan Isolasi Mandiri Pada Anak.
07 Sep 2021
Panduan Isolasi Mandiri Pada Anak.
07 Sep 2021

Panduan Isolasi Mandiri Pada Anak


Kasus COVID-19 yang masih berada di sekitar kita harus selalu kita waspadai dengan protokol kesehatan ketat. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kasus COVID-19 pada anak di Indonesia saat ini sekitar 12%, dengan case fatality mencapai 3-5%. Angka ini harus menjadi perhatian kita bersama untuk mencegah kenaikan angka kasus COVID-19 pada anak. 

Jika memiliki anak yang terpapar COVID-19, tidak perlu panik dan khawatir, berikut beberapa panduan yang dapat diperhatikan selama isolasi mandiri pada anak yang disampaikan oleh dr. Reza Fahlevi, Sp.A. 

Isolasi mandiri atau ke rumah sakit?

COVID-19 pada anak gejalanya sangat bervariasi dengan rentang yang berbeda-beda. Bisa dikategorikan dengan yang tidak bergejala, bergejala ringan, hingga berat. Tidak semua anak dengan COVID-19 harus dirawat. Jika anak mengalami gejala ringan, sebaiknya dilakukan isolasi mandiri di rumah. Namun jika anak mengalami gejala sedang hingga berat, atau memiliki komorbid (penyakit penyerta/ penyakit kronis sebelumnya), sebaiknya anak dirawat di rumah sakit agar dapat dipantau dengan ketat. 


Apa yang harus disiapkan orang tua bagi anak yang perlu isolasi mandiri?

1. Menentukan siapa penjaga anak. 

Jika kondisi anak tersebut positif, sedangkan anggota keluarga lainnya negatif, maka sebaiknya memilih orang dewasa yang tidak memiliki penyakit komorbid untuk membantu merawat. Hal ini untuk mengurangi resiko terinfeksi fatal pada penjaga anak.

2. Mempersiapkan alat-alat kesehatan, 

Seperti termometer, oximeter, masker medis & hand sanitizer.

3. Siapkan ruangan khusus untuk isolasi anak di rumah

Jangan menggabungkan anak dengan anggota keluarga lain yang negatif. Perhatikan juga ventilasi udara di dalam kamar atau rumah agar tetap ada sirkulasi udara.

4. Memiliki kontak dokter atau rumah sakit 

Apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk mendapat informasi kesehatan dengan lebih cepat, tepat dan efektif. 


Penanganan seperti apa yang perlu dilakukan orang tua saat anak melakukan isolasi mandiri?

Orang tua harus memastikan kebutuhan dasar anak terpenuhi dengan baik. Hal tersebut termasuk:

  • Makan dan minum yang cukup
  • Istirahat yang cukup
  • Pemberian obat-obatan sesuai anjuran dokter, termasuk juga suplemen untuk anak
  • Pemantauan kondisi umum anak: suhu tubuh dan oksigen (frekuensi napas anak) harus dilakukan pagi dan malam hari
  • Apabila ditemukan tanda kegawatan, maka orang tua harus sigap untuk membawa anak ke rumah sakit.


Sumber: Rumah Sakit MMC (dr. Reza Fahlevi, Sp.A.)