Investasi
Mengenal Jenis-jenis Reksadana
18 Jun 2021
Mengenal Jenis-jenis Reksadana
18 Jun 2021

Dunia investasi mulai diminati oleh banyak orang. Pada kondisi pandemi seperti ini investasi menjadi salah satu “hobi” baru yang cukup populer termasuk pada usia muda. Salah satu dari jenis investasi adalah reksadana. Mudahnya, reksadana adalah paket investasi yang pengelolaannya dilakukan oleh manajer investasi. 


Kemudahan investasi reksadana tersebut yang membuat beberapa orang memilih untuk investasi menggunakan reksadana. Sebelum lebih jauh mendalami reksadana, kita ketahui dulu beberapa jenis investasi reksadana.


  1. Reksadana pasar uang

Reksadana pasar uang merupakan investasi jangka pendek biasanya hanya dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun. Investasi jenis ini memiliki tingkat resiko yang lebih kecil, modal investasi kecil, dan mudah jika ingin dicairkan. Namun investasi jenis ini memiliki keuntungan yang tidak pasti dan kecil. Contoh investasi ini adalah giro, obligasi ritel, dan deposito.

  1. Reksadana pendapatan tetap

Reksadana ini memiliki jangka waktu jatuh tempo yang lebih lama yaitu diatas 1 tahun. Sederhananya, bunga dari surat utang tidak diberikan kepada investor tetapi digunakan untuk menambah nilai investasi nasabah reksadana sehingga harganya mengalami kenaikan.

  1. Reksadana campuran

Jika dua reksadana diatas menginvestasikan kepada surat utang, maka pada reksadana campuran dana investasi dilakukan pada tiga cara yaitu investasi saham, surat utang (obligasi), dan pasar uang. Keuntungannya adalah ketika salah satu porsi investasi merugi maka porsi lain akan memberi keuntungan. Pada praktiknya, jika saham sedang tidak stabil maka investasi akan difokuskan kepada surat utang atau pasar uang.

  1. Reksadana saham

Reksadana saham dilakukan dalam jangka waktu yang panjang yaitu 5-10 tahun. Tingkat resikonya juga lebih tinggi dengan tingkat potensi keuntungan jika dibandingkan dari reksadana lain. Keuntungannya, investasi akan tersebar kepada berbagai jenis sektor atau industri saham atau disebut diversifikasi sehingga dapat meminimalisir kerugian.

Setelah mengetahui jenis-jenis investasi reksadana, pastikan juga ketika memilih pengelola atau manajer investasi adalah lembaga yang sudah mendapatkan sertifikasi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sesuaikan jenis reksadana yang dipilih dengan keperluan investasi karena semua jenis tersebut memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing.



sumber: cnnindonesia.com