Investasi
Makin Dini Makin Baik, Ini Cara Investasi Untuk Para First Jobber!
06 Apr 2022
Makin Dini Makin Baik, Ini Cara Investasi Untuk Para First Jobber!
06 Apr 2022

Sejak pandemi berlangsung, mulai banyak masyarakat yang memulai investasi. Salah satu pendorongnya adalah untuk mempersiapkan pendapatan tambahan, seperti yang dilakukan para pekerja dan orang tua. Meski begitu, sebenarnya investasi akan lebih baik jika dilakukan sedini mungkin, lho! Namun, sayangnya bagi first jobber atau fresh graduate masih sering merasa kebingungan harus memulai cara investasi dari mana. Untuk tahu lebih lengkapnya, yuk, simak artikel ini!

Apa Itu Investasi?

Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), investasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam menyimpan sejumlah uang pada suatu perusahaan atau proyek, dengan tujuan untuk mendapatkan sejumlah keuntungan. Penyimpanan ini umumnya dilakukan dalam jangka waktu tertentu, agar sang investor bisa mengantongi sejumlah keuntungan.


Jadi, sederhananya investasi merupakan kegiatan penanaman modal dalam jangka waktu tertentu untuk mendapatkan keuntungan. Umumnya, orang melakukan investasi untuk mencapai target tertentu, seperti melanjutkan sekolah, membuka usaha, hingga menikah. 


Investasi dijadikan pilihan sebab dianggap bisa memberikan hasil dalam waktu singkat. Meski begitu, hal tersebut tidak selalu terjadi, ya. Sebab, banyak faktor yang mempengaruhinya seperti jumlah yang diinvestasikan, jenis investasi yang dipilih, hingga instrumen investasi. Selain itu, diperlukan pula wawasan yang cukup agar bisa menyusun strategi yang tepat.


2 Jenis Investasi Berdasarkan Tujuan

Dikarenakan investasi sangat erat hubungannya dengan tujuan yang dimiliki para investor, maka jenis investasi dibagi menjadi dua, yaitu:


1. Investasi jangka pendek

Jenis investasi ini merupakan investasi yang dilakukan selama kurang dari 1 tahun, umumnya 3-12 bulan saja. Seperti namanya, investasi ini memang sengaja diperuntukkan bagi mereka yang ingin bisa mencairkan dana dalam waktu yang lebih cepat. Sifatnya pun cenderung lebih ringan, dikarenakan dana yang dibutuhkan tidak terlalu besar.


Beberapa contoh investasi jangka pendek yang banyak dipilih di antaranya adalah reksa dana, deposito, dan Obligasi Negara Ritel (ORI).


2. Investasi jangka panjang

Seperti namanya, jenis investasi yang satu ini diperuntukkan bagi kamu yang bertujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Sehingga, jenis investasi ini membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Selain itu, investasi jangka panjang ini sering digunakan untuk mencapai tujuan besar seperti menyekolahkan anak hingga persiapan pensiun.


Contoh investasi jangka panjang yang banyak digandrungi investor antara lain saham, emas, dan juga properti.

 

Cara Investasi bagi First Jobber

Lalu, apakah memungkinkan bagi para first jobber untuk memulai investasi? Jawabannya adalah tentu saja! Sebab, semakin cepat memulai investasi, maka akan semakin cepat pula kemungkinan kamu memahami cara kerja investasi dan memperoleh passive income. Jangan khawatir, berikut telah kami rangkum beberapa cara untuk memulainya, yaitu:


1. Mulai dari melakukan perencanaan keuangan

Cara pertama yang harus dilakukan adalah dengan merencanakan keuangan. Sebab, dengan berinvestasi, berarti akan ada sejumlah dana yang khusus kamu alokasikan. Alangkah lebih baiknya untuk menggunakan “uang dingin” atau uang yang memang sengaja dialokasikan untuk investasi, ya, sehingga alokasi dana tidak mengganggu dana yang harusnya disalurkan untuk keperluan operasional.


2. Sesuaikan dengan profil risiko

Selanjutnya adalah dengan menyesuaikan profil risiko. Profil risiko adalah penilaian terhadap kemampuan dan kesanggupan seseorang dalam menghadapi risiko investasi. Penilaian ini dilakukan atas dasar jumlah pendapatan yang kamu punya, disertai perkiraan keperluan operasional yang biasa kamu keluarkan. 


Ada tiga jenis profil risiko, yaitu konservatif atau rendah, menengah atau sedang, dan dinamis atau tinggi. Sebagai pemula, lebih baik untuk mengambil risiko yang rendah sambil mempelajari cara kerjanya dan melakukan penyesuaian.


3. Pelajari instrumen investasi yang akan dipilih

Setelah mempersiapkan alokasi dana dan mengetahui profil risiko, saatnya untuk memilih instrumen investasi. Sebab, instrumen investasi ada banyak bentuknya, mulai dari saham, emas, hingga reksa dana. Kamu bisa memilihnya dengan menyesuaikan tujuan awal kamu berinvestasi dan jangka waktu investasi yang diharapkan. 


Lalu, jangan lupa untuk mempelajarinya lebih dalam, ya. Hal ini sangatlah penting terutama bagi first jobber alias investor pemula, dikarenakan kamu harus mengetahui cara kerjanya agar tidak salah langkah dan investasi berjalan sesuai harapan dan tujuan awal.


4. Mulai dengan nominal kecil

Cara selanjutnya adalah memulai dari nilai alokasi yang rendah, seperti mulai dari Rp100.000,00. Hal ini utamanya diperuntukkan bagi para first jobber yang baru mulai berinvestasi, sebab risiko yang dikenakan juga akan cenderung bernilai rendah. Jadi, kamu bisa sembari beradaptasi mengenai investasi yang dijalankan tanpa terlalu fokus kepada risiko yang akan kamu hadapi.


5. Konsisten

Bisa dikatakan, cara terakhir ini yang menjadi kunci keberhasilan suatu investasi. Sebab, konsistensi merupakan salah satu pendukung agar investasi yang kamu lakukan berjalan lancar dan bisa mendapatkan keuntungan secara maksimal. Umumnya, para pemula melakukan investasi dengan jangka waktu bulanan, karena dianggap tidak terlalu memberatkan. Mengapa begitu? 


Dikarenakan investor tidak perlu memantau harga aset secara harian dan hanya perlu membayar saat memasuki bulan baru saja. Jadi, para investor masih bisa sambil mempelajari aset dan punya waktu untuk menentukan apakah strategi investasi ini sudah cocok atau belum dengan tujuan investasi. 


Proteksi Diri Sambil Investasi dengan BNI Life Plan Multi Protection Plus

Selain melakukan investasi untuk persiapan masa depan, proteksi diri dengan asuransi juga harus tetap dilakukan, lho! Jangan khawatir, kini kamu bisa melakukan keduanya dengan produk baru BNI Life yaitu BNI Life Plan Multi Protection Plus (BLPM Plus). Sebab, asuransi jiwa ini berbasis unit link sehingga menawarkan 2 manfaat utama, yaitu manfaat meninggal dunia dan investasi.


Hanya dengan premi minimal sebesar Rp200.000,00, manfaat lain yang bisa kamu dapatkan mencakup proteksi dari berbagai jenis penyakit kritis, kecelakaan, hingga santunan pembebasan premi apabila orang tua dan/atau pasangan didiagnosis penyakit kritis. Ditambah lagi, masa pertanggungan BLPM Plus juga panjang, yaitu hingga Pemegang Polis berusia 100 tahun.


Jadi, tunggu apa lagi? Persiapkan masa depanmu dari sekarang dengan menjalankan cara investasi yang benar sekaligus proteksi diri bersama BNI Life Multi Protection Plus!