Menjaga Kesehatan
Deteksi Dini Penyakit Jantung Dengan Cara Cepat
04 Oct 2021
Deteksi Dini Penyakit Jantung Dengan Cara Cepat
04 Oct 2021


Serangan jantung terjadi akibat seseorang menderita Penyakit Jantung Koroner (PJK). Penyakit ini berhulu dari adanya pengerasan (aterosklerosis) dinding pembuluh darah arteri jantung (ko-roner). Gangguan ini berdampak buruk bagi organ yang dialiri pembuluh darah. Jadi PJK adalah keadaan ketika otot jantung kekurangan oksigen akibat kurangnya pasokan darah pada pembuluh koroner. Hal ini terjadi karena penyempitan yang bisa berupa pengerasan, penebalan, atau tertutupnya pembuluh darah jantung. 

Seseorang dengan PJK bisa mendapat serangan jantung. Gejala serangan itu dapat berupa: 

  • Rasa tertekan (ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, terbakar) di dada yang menjalar ke lengan kiri, leher, punggung. 
  • Gejala lain dapat berupa rasa seperti tercekik atau sesak dan berlangsung sekitar 20 menit.
  • Keringat dingin, lemah, berdebar hingga pingsan. Keluhan ini tidak berkurang dengan istirahat, bahkan bertambah berat dengan aktivitas.

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupanya komorbid yang paling sering ditemukan dan menyulitkan pencegahan maupun penaganan Covid-19, karena pasien dengan penyakit ini cenderung tidak memenuhi syarat untuk divaksin sehingga lebih rentan tertular Covid-19, terlebih lagi pasien Covid-19 dengan komorbid hipertensi dan PJK menjadi lebih sulit diobati.

Inilah beberapa faktor resiko penyakit jantung, empat faktor pertama tidak dapat Anda kendalikan, sementara delapan sisanya dapat Anda kendalikan.

1. Umur

Lebih dari 83% orang yang meninggal karena penyakit jantung koroner berusia 65 tahun ke atas. Wanita lebih berisiko meninggal karena serangan jantung dalam beberapa minggu setelah serangan dibandingkan laki-laki.

2. Laki-laki

Laki-laki lebih berisiko mengalami serangan jantung dibandingkan perempuan dan mengalaminya pada usia yang lebih muda. Setelah menopause, angka kematian wanita karena serangan jantung meningkat, tetapi tetap tidak setajam peningkatan pada laki-laki.

3. Riwayat Keluarga

Mereka yang memiliki riwayat keluarga atau saudara dekat berpenyakit jantung cenderung lebih berisiko mengidapnya.

4. Merokok

Merokok meningkatkan risiko penyakit jantung dua hingga empat kali lipat.

5. Kolesterol Tinggi

Risiko penyakit jantung koroner meningkat seiring peningkatan kadar kolesterol darah: memiliki LDL (“kolesterol jahat”) tinggi dan HDL (“kolesterol baik”) yang rendah.

6. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi meningkatkan beban jantung, membuat jantung menebal dan kaku, dan meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan gagal jantung. Bila tekanan darah tinggi diiringi dengan obesitas, merokok, kolesterol tinggi atau diabetes, risiko serangan jantung meningkat berkali-kali lipat.

7. Gaya Hidup Kurang Gerak

Kurang bergerak badan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

8. Kegemukan

Orang yang kegemukan (lebih dari 20% berat badan ideal) cenderung berisiko penyakit jantung dan stroke, bahkan bila mereka tidak memiliki faktor risiko lainnya.

9. Diabetes

Memiliki diabetes meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler. Sekitar tiga perempat penderita diabetes meninggal karena sejenis penyakit jantung atau pembuluh darah.

10. Stres dan Kemarahan

Stres dan kemarahan yang tidak terkendali dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

11. Minum Alkohol

Banyak meminum alkohol dapat meningkatkan tekanan darah, menyebabkan gagal jantung dan stroke. Meminum alkohol juga dapat meningkatkan trigliserida, menyebabkan kanker dan detak jantung tidak beraturan.


Kateterisasi jantung merupakan tindakan invasif jantung minimal dimana dokter memasukkan selang khusus yang disebut kateter melalui kulit dan pembuluh darah menuju ke jantung. Di sini akan terlihat gambaran jelas pembuluh darah jantung dengan bantuan X-Ray. Kelainan dan penyakit koroner jantung dapat langsung diatasi saat itu juga dengan prosedur ini.

Kateter Jantung & Angiografi (Cath Lab) adalah suatu tindakan medis/prosedur diagnostik invasif yang berfungsi untuk mendeteksi penyempitan atau sumbatan pembuluh darah jantung/koroner.  

Metodenya menggunakan sinar-X untuk menampilkan gambaran pembuluh darah di berbagai organ tubuh. Seperti jantung untuk melihat adanya penyakit, sumbatan, penyempitan, ataupun pelebaran pada pembuluh darah.

RSU Bunda Jakarta memiliki Heart Centre lengkap dengan fasilitas kateterisasi jantung (cath lab) untuk deteksi dini penyakit jantung sekaligus penanganan medisnya secara bersamaan, bila diperlukan.

Cath lab bisa dimanfaatkan untuk deteksi dini demi melakukan pencegahan terhadap berbagai penyakit Misalnya; deteksi dini pada orang yang memiliki riwayat penyakit jantung. Hal ini amat penting dilakukan demi menekan angka kematian akibat penyakit jantung koroner.

Keunggulan cath lab selain pada monitor, juga menghasilkan gambar 3D dan sangat minim radiasi. Slide untuk mengetahui keunggulannya.

Keunggulan Cath Lab

Kateter angiography dapat menampilkan gambar pembuluh darah secara detail, jelas dan akurat. Sangat membantu dalam tindakan prosedur operasi atau Percutaneous Transluminal Coronay Angioplasty.

Memungkinkan untuk mengkombinasikan diagnosa dan tindakan dalam satu prosedur, misalnya menemukan daerah penyempitan arteri diikuti dengan angioplasty dan penempatan stent.

Kateter angiography dapat menampilkan gambaran pembuluh darah secara detail yang tidak bisa dihasilkan oleh prosedur non-invasive.

SERANGAN JANTUNG JANGAN SAMPAI KETERUSAN

Serangan jantung adalah hal yang menyiksa. Penanganan pada “periode emas” dan dengan dukungan alat kesehatan yang lengkap dapat menyelamatkan jiwa si penderita. Kini RSU Bunda Jakarta memiliki Cath Lab, sehinga penindakan serangan jantung bisa dilakukan lebih dini dan efisien. 


CATH LAB

Pertolongan yang diberikan dokter terhadap pasien PJK bisa berupa obat dan tindakan. Tindakan penanganan serangan jantung dilakukan di Unit Kateterisasi dan Angiografi (Cath Lab). Unit ini terdiri dari laboratorium kateterisasi jantung dan angiografi. Laboratorium ini berfungsi menentukan diagnostik penyakit jantung-pembuluh darah dan untuk selanjutnya dilakukan intervensi non-bedah sesuai indikasi secara invasive melalui pembuluh darah dengan menggunakan kateter atau elektroda. Di ruang Cath Lab dokter pun dapat melakukan tindakan jantung seperti kateterisasi jantung/ pemasangan stent atau cincin di jantung (PCI/PTCA), pemasangan Temporary Pace Maker (TPM-alat pacu jantung sementara), Permanent Pace Maker (PPM- alat pacujantung permanen), penyadapan jantung untuk melihat adanya kelainan jantung bawaan (Congenital), dan lain-lain.

Prosedur diagnostik Cath Lab mulai dari pemasangan kateter hingga pemeriksaan hanya memakan waktu 30 menit. Setiap pasien harus mendapat bius lokal sebelum menjalani kegiatan ini. Keunggulan Cath Lab selain sangat minim radiasi juga memiliki beberapa keunggulan lain, yaitu:

  • Kateter anglography dapat menampilkan gambar pembuluh darah secara detail, jelas dan akurat yang tidak bias dihasilkan oleh prosedur non-invasif. Hal ini sangat membantu dalam tindakan prosedur operasi atau Percutaneous Transluminal Coronay Angioplasty.
  • Di Cath Lab, dokter dapat menggunakan kateter yang memungkinkan untuk mengkombinasikan diagnose. dan tindakan dalam satu prosedur, misalnya menemukan daerah penyempitan arteri diikuti dengan angioplasty dan penempatan stent.

Sumber: Bunda Heart Center, RSU Bunda Jakarta