Menjadi Orang Tua
3 Cara Ajarkan Empati dan Wariskan Budi Pekerti kepada Anak
12 Dec 2018
3 Cara Ajarkan Empati dan Wariskan Budi Pekerti kepada Anak
12 Dec 2018

Di tengah situasi masyarakat yang semakin plural saat ini, penting agar anak dan generasi penerus Anda belajar menerima dan memahami perbedaan. Empati jadi kunci sukses yang bisa Anda tinggalkan supaya anak cucu bisa bekerjasama dengan orang-orang dari latar belakang berbeda hingga berhasil meraih sukses. Untuk itu, mari bentuk karakter baik dan tanamkan perasaan empati pada diri anak sejak dini melalui 3 cara berikut.   

  1. Menjadi teladan

Pada masa-masa awal (golden age), anak-anak adalah peniru yang sempurna dari orangtua atau orang terdekatnya. Sebagai orang tua, Anda harus berusaha maksimal agar dapat menjadi figur yang baik bagi buah hati Anda. Tanamkan kebaikan mulai dari kebiasaan sederhana seperti mengucapkan terima kasih, berani minta maaf, dan berkata jujur.

Namun Anda tidak bisa cuma bercerita tentang pentingnya menghargai dan membantu orang lain. Berikan contoh langsung mulai dari mengajak anak terjun dalam situasi yang terjadi di tempat umum, bukan di lingkungan keluarga. Beri contoh dengan hal-hal sederhana: menghormati orang yang lebih tua, ringan tangan, tak lupa mengucapkan "tolong" dan "terima kasih", hingga memberikan respon yang sesuai untuk berbagai kejadian sehari-hari.

Selain itu, tahukah Anda, memberikan anak hewan peliharaan juga akan membantunya berempati sekaligus melatih mereka untuk bertanggung jawab. Sehingga anak dapat merasakan sendiri dampak positif atau perilaku empati tersebut dan terinspirasi untuk melakukannya.

  1. Berbagi cerita

Sebelum tidur atau saat akhir pekan, Anda bisa bacakan beragam cerita yang mengandung pesan moral. Mengajarkan anak untuk tidak sombong atau rela membantu sesama tentu akan lebih mudah melalui tokoh kartun atau super hero favoritnya.

Selain itu, seringlah berbagi cerita tentang pengalaman yang Anda temui sepanjang hari kepada anak. Tujuannya adalah anak terlatih untuk mengenali emosi dan perasaan, serta membiasakan mengungkapkan pengalaman, perasaan dan pendapatnya dengan baik.

Yang terpenting, dengan berbagi cerita, anak akan belajar untuk mau mendengar dan belajar untuk memahami posisi orang lain. Buat agar proses berbagi cerita ini berjalan dua arah, anak juga mau bertanya pada Anda dan belajar peka dengan keadaan orang lain.

  1. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial

Ajak dan dukung anak terlibat aktif dalam setiap aktivitas sosial di lingkungan sekolah dan rumah, atau dengan berkunjung ke panti asuhan, panti jompo, dan aktivitas sejenisnya. Berikan kesempatan kepada anak Anda terlibat, perlahan-lahan biarkan anak mengambil inisiatif.

Kemudian pelan-pelan ajak anak keluar dari "zona nyaman" dengan melakukan aktivitas di lingkungan yang berbeda dari kesehariannya. Sesekali rayakan ulang tahun anak bersama teman-teman di panti asuhan. Libatkan pula anak dalam program bantuan bencana alam, misalnya mengajari anak memberi sumbangan barang-barang pribadinya dalam bentuk mainan dan pakaian layak pakai.

Dilansir dari the Asian Parent Indonesia, anggota senior di Child Trauma Academy Dr. Bruce D. Perry M.D Ph.D menjelaskan bahwa empati bisa jadi merupakan anugerah paling bermutu yang dimiliki manusia mengingat kita tidak dapat bertahan hidup tanpa menciptakan hubungan dengan sesama. Pakar Sosiologi dan Kebahagiaan di Universitas California, Christine Carter, Ph.D pun menambahkan bahwa empati adalah cara kita untuk mengembangkan perasaan bersyukur, harapan, dan kepedulian.

Selagi mengenalkan empati kepada anak, bekali dan lindungi masa depannya lewat pendidikan bermutu berkat perencanaan finansial yang matang bersama BNI Life Plan Multi Protection Edu Plan. Dengan #EazyConnect Anda pun lebih mudah mendapatkan beragam info mengenai produk asuransi sesuai dengan kebutuhan Anda. Kunjungi situs resmi kami serta media sosial BNI Life di Facebook, Instagram, dan Twitter.